Pantai Lapeo, kec. Campalagian kab. Polewali Mandar pilihan lain daerah tujuan wisata saat berkunjung ke kec. Campalagian, lokasinya tak jauh dari masjid Nurul Taubah Lapeo yang didirikan KH. Muhammad Tahir atau populer dikenal dengan gelar Imam Lapeo.
Pantai Lapeo mudah diakses, dari depan SMU Campalagian Anda dapat mengambil jalur ke arah pesisir, jaraknya kurang lebih 1 km. dapat ditempuh dengan menggunakan kendaraan beroda dua atau beroda empat, dapat pula ditempuh dengan berjalan kaki.
Mudah menandai jika Anda telah sampai di titik Pantai Lapeo, terdapat signboard yang akan menyambut Anda bertuliskan "Selamat Datang Welcome To Destinasi Wisata Alam Natural Destination Tourism Pantai Baqba Toa, Desa Lapeo, kec. Campalagian, Kab. Polewali Mandar" Sign board yang sempat dididirkan oleh pihak Dinas Pariwisata Pemprov Sulbar.
Pantai ini dulunya disebut Bondeq Masing (Pasir Asin) letak administrasinya di dusun Baqbatoa karena itu disebut Pantai Baqba Toa. Karena berada diwilayah desa Lapeo maka Pantai Babatoa juga bisa disebut Pantai Lapeo.
Signboard Pantai Lapeo, di dusun Babatoa, kec. Campalagian, kab. Polewali Mandar, Sulawesi Barat (Foto : Muhammad Tom Andari) |
Dari arah jalan poros Polewali-Majene menuju Pantai Lapeo maka Anda akan disuguhi oleh rumah-rumah penduduk khas suku Mandar, rumah panggung dari kayu, sebagian bakau, serta tambak ikan dan udang. Pemandangan yang cukup menarik dengan lapangan pandang luas di sisi kanan hingga batas desa Laliko. sementara di sisi kanan Anda dapat menyaksikan bagian desa Kenje.
Tambak ikan di jalur menuju Pantai Lapeo,kec. Campalagian, kab. Polewali Mandar, Sulawesi Barat (Foto : Muhammad Tom Andari) |
Tambak nelayan di jalur menuju pantai Lapeo tak begitu produktif hanya sedikit aktivitas tangkap yang ditemukan disini, berbeda dengan tambak yang ada di dusun Mampie, desa Galeso, kec. Wonomulyo, tambak bandengnya cukup produktif.
Ukuran jalan menuju Pantai Lapeo tidak terlalu lebar hanya dapat dilalui oleh sebuah kendaraan beroda empat dan dua kendaran beroda dua secara bersamaan. Jalur ini dibangun oleh masyarakat setempat dengan gotong royong. Belum ada jalur jalan mulus baik beton atau aspal menuju Pantai Lapeo. Bagian sisi jalan hanya ditipang dengan jejeran kayu untuk mencegah runtuhnya jalan, mirip dengan prinsip pematang tambak.
Jalur jalan tanah menuju Pantai Lapeo,kec. Campalagian, kab. Polewali Mandar, Sulawesi Barat (Foto : Muhammad Tom Andari) |
Hal yang juga menarik dan dapat Anda saksikan di Pantai Lapeo di sekitar tambak adalah adanya kawanan burung yang berkoloni berjumlah puluhan. Bukan jenis bangau, nama lokalnya "Cappuroqdoq" atau "Tammeroqdoq"
Kawanan burung adalah hal yang wajar Anda temukan di daerah sekitar Pantai Lapeo, kawasan pantai ini cukup menyangga keseimbangan lingkungan dengan beberapa buah pohon bakau di sisi kanan, tak jauh dari Pantai Lapeo terdapat Pantai dusun Gonda di desa Laliko, tempat hutan mangrove padat yang menjadi tempat persinggahan kelompok aves (burung).
Kawanan burung di areal tambak di jlalur menuju pantai Lapeo, kec. Campalagian, kab. Polewali Mandar, Sulawesi Barat (Foto : Muhammad Tom Andari) |
Untuk soal fasilitas wisata Pantai Lapeo belum memiliki fasilitas yang cukup, ini hanya menjadi tempat pendaratan dan berlabuh kapal nelayan pencari ikan milik warga setempat, walaupun saat-saat tertentu pantai ini ramai oleh pengunjung yang datang menikmati pantai, bermain di pasirnya, bermain bola, berenang, atau sekedar memacu motor dengan kecepatan tinggi diatas pasirnya yang berwarna cokelat.
Saat ini terdapat sebuah fasilitas wisata milik pribadi yang dikembangkan oleh pemuda lokal setempat, Muhammad Putra Ardiansyah, yang diplot menjadi pilihan wisata menikmati Pantai Lapeo dengan cara berbeda dengan rencana sajian makanan dan minuman yang menemani saat meandangi pantai secara langsung.
Kontributor :
Foto : Muhammad Tom Andari
Foto : Muhammad Tom Andari
Teks : Muhammad Tom Andari
Post a Comment